Kelahiran coffee shop menjadi awal dimana bisnis kopi menjadi sebesar seperti sekarang ini, dengan berbagai varian yang muncul dan pengalaman yang ditawarkan coffee shop, membuat kopi menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Bahkan minum kopi sudah menjadi budaya, khususnya bagi generasi milenial atau Gen Z.

Dikutip dari survei katadata.co.id pada tahun 2022 terhadap1.209 responden, bahwa generasi milenial yang banyak membeli minuman kekinian sebesar 47% pada rentang usia 25-29 tahun kemudian disusul oleh Gen Z sebesar 45% pada kelompok usia 15-19 tahun.

Tren minum kopi pun terus berubah, seperti kemunculan Kopi To Go kemudian sekarang menjadi Kopi To Drink. Minum kopi bisa dimana saja dan kapan saja tanpa harus duduk di coffee shop. Hal tersebut akhirnya membuat brand besar untuk mengikuti tren tersebut, salah satunya Starbucks yang mengeluarkan kopi kemasan kalengnya sendiri.

Tren minum kopi rasanya akan terus meningkat. Kini Dunkin’ mengambil kesempatan untuk masuk ke dalam persaingan Kopi To Drink. Dunkin’ berkolaborasi dengan Coca Cola membuat Iced Coffee Dunkin’ Bakery series yang memiliki varian seperti, Brownie Batter Donut, Cake Batter Donut dan Coffee Cake Muffin.

Diambil dari foodandwine.com, Joseph Stanzani, Wakil Presiden Senior dan Manajer Dunkin’ mengatakan, kolaborasi ini tercipta karena adanya peluang bagi peminum kopi yang sibuk tapi tetap bisa membuat mereka nyaman dan ia menambahkan, kopi yang dibuat menggunakan kopi arabika berkualitas tinggi dengan susu serta gula asli.

Dunkin’ Iced Coffee dijual dengan harga tiga dolar AS atau sekitar RP 46 ribu per kaleng. Namun sayang Iced Coffee dari Dunkin’ belum masuk ke Indonesia dan baru berada di Pasar Amerika serikat.

Bisnis Harus Mengikuti Trend

Untuk bertahan dalam bisnis, sebuah brand harus ikuti tren dan mencoba memahami karakteristik konsumen yang terus berubah. Mengikuti tren bukan hanya tentang ikut-ikutan tapi bagaimana caranya tren tersebut diselaraskan dengan value brand.

Baca juga: Riding The Trend? Yay Or Nay?

Belajar Berkolaborasi

Kolaborasi antar brand atau Co-Branding adalah strategi marketing yang menggabungkan kekuatan masing-masing brand untuk meningkatkan keuntungan.

Untuk memenangkan pasar, rasanya agak naif kalau sebuah brand tidak berkolaborasi. Saat ini bukan lagi era kompetisi melainkan era kolaboratif untuk menciptakan target pasar yang baru atau lebih luas. 71% konsumen suka dengan produk dari hasil kolaborasi dari brand yang berbeda karena menghasilkan produk atau jasa yang unik.

Cara Kolaborasi Antar Brand Yang Efektif

  1. Tetapkan Tujuan Kolaborasi
    Tentukan tujuan kolaborasi diawal dan apa yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas membuat kolaborasi menjadi lebih mudah untuk mencapai target.
  2. Kenali Brand
    Seperti halnya manusia, sebuah brand memiliki kelebihan dan kekurangan. Kenali lebih mendalam dan satukan kepada partner kolaborasi agar saling melengkapi dan menghasilkan apa yang diinginkan.
  3. Selektif Pilih Partner Kolaborasi
    Memilih partner kolaborasi bukan hanya tentang nama besar atau angka followers yang tinggi, tapi sesuaikan dengan value dan kebutuhan brand. Jangan sampai salah dalam memilih partner, karena hal itu akan mempengaruhi reputasi brand #halokawan.
  4. Memiliki Perjanjian Yang Jelas
    Poin ini sangat penting. Perjanjian kerja sama antar pihak harus memiliki pemahaman secara detail, jangan sampai ada kesalahan yang membuat salah satu pihak merasa dirugikan. Oleh karena itu, perjanjian kerja sama harus detail dan setiap pihak harus paham sebelum proses kolaborasi dimulai.
  5. Persiapkan Strategi Marketing Dengan Matang
    Pikirkan secara bersama dengan partner apa hasil dari kolaborasi. Disini strategi marketing akan mulai terbentuk secara bersama sama, satukan tujuan, visi dan misi, buat ide yang kreatif serta mewujudkan kolaborasi yang sukses.

Mengapa Harus Berkolaborasi?

Source: Unsplash.com
  1. Menciptakan Inspirasi
    Kolaborasi akan menciptakan inspirasi bagi brand lain untuk mengikutinya, mungkin saja brand #halokawan saat sedang berkolaborasi akan menjadi sebuah tren dan nama brand #halokawan makin dikenal. Kolaborasi bukan hanya keuntungan tapi menciptakan inovasi dan inspirasi untuk masa depan.
  2. Peluang Networking
    Kolaborasi membuka gerbang networking. Jaringan relasi yang semakin luas membuat bisnis berpeluang besar untuk terus meningkat. Kolaborasi membuat komunikasi bisnis terbuka lebar dan menawarkan perspektif yang berbeda tentang bisnis.
  3. Menghemat Biaya
    Terkadang keuangan menjadi kendala untuk mempromosikan produk atau jasa. Berkolaborasi adalah strategi yang tepat, namun harus ditekankan, bahwa satu sama lain harus saling terlibat dan berinvestasi secara bersama sama demi keberhasilan kolaborasi dan kembali ke poin “perjanjian kerja sama” yang disepakati bersama.
  4. Belajar Memecahkan Masalah
    Kolaborasi mampu memberikan pengetahuan baru untuk memecahkan beberapa masalah yang selama ini sulit untuk dipecahkan. Kemudian membuka mata terhadap peluang dan kesalahan pada bisnis.
  5. Meningkatkan Brand Awareness
    Pangsa pasar yang semakin luas memberikan kesempatan mendapatkan keuntungan yang besar pula. Kolaborasi selain mendapatkan keuntungan juga membantu brand bisa dikenal dengan lebih cepat, mudah dan luas.

Berkolaborasi bukan berarti brand #HaloKawan tidak mampu bersaing, bukan. Tapi kolaborasi merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap perkembangan zaman dan menciptakan inovasi baru serta kreatif bagi konsumen.

Semoga artikel ini menjadi manfaat bagi #HaloKawan dan Jangan lupa follow media sosial Halokatalks, biar kamu nggak ketinggalan content dari Brand News, Marketing Tips dan Social Media Update. Kalau kamu suka artikel ini jangan lupa untuk share artikel ya!


Written by: Dimas Prasetyo

Source:

  1. https://www.thebalancemoney.com/collaboration-grows-your-business-2951718
  2. https://www.foodandwine.com/dunkin-launches-new-canned-iced-coffee-drinks-7151999
  3. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/10/17/konsumen-minuman-kekinian-paling-banyak-dari-generasi-milenial
  4. https://visualobjects.com/digital-marketing/blog/cobranding
  5. https://www.investopedia.com/terms/c/cobranding.asp