Halo Kawan disini siapa yang kalo lagi nugas atau kerja harus sambil ngemil??!!

Ternyata mengkonsumsi camilan alias ngemil sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia loh. Faktanya, mengasup makanan ringan di sela waktu makan terbukti bisa memberikan energi tambahan dan bisa mengurangi stres serta kecemasan. Salah satu jenis camilan yang disukai oleh konsumen Indonesia, berdasarkan riset Nielsen tahun 2020 adalah biskuit.

Biskuit dengan jargon “diputar, dijilat, dicelupin” alias Oreo gak bosen-bosen bikin gempar masyarakat Indonesia, kali ini mereka berkolaborasi dengan BLACKPINK!

Kolaborasi ini menghasilkan biskuit berwarna pink dengan isian krim coklat desain kemasan khusus atau limited edition karena resembles Blackpink’s 2020 Album yang menyertakan photocard para punggawa BLACKPINK dalam beberapa kemasan multiple isi 6 pack. Dalam desain khususnya, selain menampilkan foto para penyanyi wanita asal Korea Selatan, terdapat logo Blackpink beserta tanda tangan para member-nya yang ditempatkan berdekatan dengan merek Oreo.

“Lalu, kenapa ya brand sering berkolaborasi dengan K-Pop?”

Jadi, kemunculan dari kolaborasi ini salah satu bentuk strategi yang dimanfaatkan oleh Oreo untuk mendapatkan segmentasi dan jangkauan target pasar baru para Blink di Indonesia. Strategi yang digunakan adalah Horizontal Co-Branding, yaitu strategi yang mengandalkan pendekatan peer to peer, customer to customer.

“Masih belum mudeng Minka :(”

Jadi, ketika Blink (Klub penggemar Blackpink) tahu Oreo akan menjual produk Blackpink, hal ini dapat menjadi konten yang bisa disebarkan ke sesama Blink. Imbasnya menjadi luar biasa bila hal itu juga diperbincangkan di luar Blink atau menerapkan teknik marketing word of mouth. Hal ini menjadi salah satu manfaat dari Horizontal Co-Branding karena oreo dapat meningkatkan ekuitas merek.

Selain itu, manfaat lain yang dapat dirasakan dari kolaborasi tersebut adalah keuntungan akan lebih cepat didapat. Hal ini terjadi karena masing-masing brand sudah memiliki pelanggan setianya dan jika kedua brand tersebut bergabung maka produk hasil dari co-branding akan mendapatkan konsumen dua kali lebih banyak. Selanjutnya, keuntungan dari menerapkan co-branding untuk bisnis adalah dapat menerapkan harga premium. Bayangkan jika ada dua brand besar yang masing-masing sudah memiliki harga tinggi kemudian memutuskan untuk berkolaborasi maka akan mempengaruhi nilai dari produk kolaborasinya. Khususnya, brand yang memiliki target pasar kalangan atas, sehingga saat keduanya memutuskan bekerjasama, maka akan tercipta produk premium yang memiliki harga premium juga.

Kalau Minka simpulkan, jenis kerjasama ini dapat meningkatkan keuntungan serta membangun reputasi yang kuat dari kedua belah pihak. Dengan mencoba melakukan strategi Horizontal Co-Branding akan memperkuat brand values, brand position dan associationnya. Yuk Halo Kawan jangan takut untuk cobain strateginya!


Written by: Dede Wardani

Source:

  1. https://rajakomen.com/blog/menerapkan-cobranding-untuk-bisnis-lebih-sukses-3acc4cf357.php
  2. https://www.mondelezinternational.com/Our-Brands/Oreo
  3. https://trends.google.com/trends/explore?geo=ID&q=biskuit,wafer,sandwich,%2Fm%2F017mln