#HaloKawan tahu isu dugaan peniruan antara restoran Seporsi Mie Kari dan GoKari yang sedang viral di Twitter akhir-akhir ini? Meskipun kedua brand F&B sedang mengalami situasi yang kurang mengenakkan, isu yang viral ini membuat sebagian orang penasaran dengan rasa makanan dan mencoba mie kari masing-masing restoran. Video review kedua restoran ini pun mulai bertebaran di TikTok.

@auntylebar

Ada yg udah pernah cobain si mie kari viral ini? Comment dong worth it gak di antri? 😜 . . . . #miekari #miekariviral #kulineralsut #kulineralamsutra #kulinerjakarta #alsut #makananenak #seporsimiekari #makananenakalamsutra

♬ Ghibli-style nostalgic waltz - MaSssuguMusic
Word of Mouth (WoM) Seporsi Mie Kari

Secara tidak sadar, isu Seporsi Mie Kari dan GoKari ini membawa dampak yang menarik kepada kedua brand, yaitu Word of Mouth Marketing! Penasaran definisi, cara kerja, dan karakter brand seperti apa yang sukses menciptakan Word of Mouth Marketing? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Word of Mouth (WoM) Marketing Terbentuk dari Rasa Percaya

Ketika #HaloKawan membagikan pengalaman menggunakan produk dan merekomendasikannya kepada teman dan keluarga, itu sudah termasuk Word of Mouth (WoM) Marketing.

Lebih jelasnya, Word of Mouth (WoM) Marketing adalah percakapan organik tentang brand, produk, atau event yang ada pada konsumen loyal atau konsumen potensial. Jika WoM berhasil diciptakan brand, ini menjadi strategi marketing yang paling efektif lho!

Word of Mouth (WoM) atau percakapan tercipta karena adanya rasa percaya seorang konsumen terhadap sebuah brand. Menurut Nielsen Global Survey, 83% dari 30 ribu responden bilang kalau mereka lebih percaya rekomendasi dari teman dan keluarga daripada bentuk promosi lain.

Jika bentuk WoM Marketing secara tradisional adalah percakapan rekomendasi, bentuk ekuivalen WoM pada era digital saat ini adalah User Generated Content dan review di media sosial. 66% dari 30 ribu responden Nielsen juga bilang kalau mereka percaya dengan review online, baik yang positif maupun negatif.

Baca Juga: User Generated Content vs. Influencer Generated Content, Mana yang Cocok Buat Bisnis?

Berdasarkan SEMRush, 64% marketer setuju kalau Word of Mouth adalah bentuk marketing yang paling efektif. Daripada paid ads, Word of Mouth (WoM) bisa mendorong sales sampai 5 kali lipat.

Mengapa Word of Mouth (WoM) bisa efektif banget? Ini karena setiap harinya konsumen sudah dibombardir dengan iklan dari brand dan menjadi skeptis. Daripada termakan dengan omongan iklan, lebih baik percaya dari rekomendasi sesama teman dan keluarga. Ketika WoM yang disebarkan sesuai dengan ekspektasi, maka brand dan produk kamu menjadi lebih kredibel.

Lebih lanjut lagi, #HaloKawan bisa simak manfaat Word of Mouth (WoM) Marketing di bawah ini!

3 Manfaat Word of Mouth (WoM) Marketing untuk Bisnis

1. Hemat budget marketing

Karena bentuk Word of Mouth (WoM) Marketing adalah percakapan organik, maka strategi marketing ini tidak mengeluarkan uang sama sekali, #HaloKawan! Cukup dengan memberikan pengalaman yang baik untuk customer journey dan produk, konsumen akan dengan sendirinya melakukan WoM bila mereka merasa puas dengan layanan dan produk brand kamu.

2. Meningkatkan penjualan

Word of Mouth (WoM) Marketing mendorong brand discovery dari mulut ke mulut. Saat seseorang merekomendasikan brand/produk kepada orang lain, brand/produk akan menjadi pertimbangan orang tersebut saat ingin melakukan konversi. SEMRush menyebut bahwa Word of Mouth bertanggung jawab langsung terhadap 90% pembelian produk.

3. Investasi jangka panjang

Konsumen yang berhasil terakuisisi lewat Word of Mouth (WoM) lewat konsumen lainnya cenderung bertahan lama dan menjadi loyal. Jika konsumen merasa puas saat berinteraksi dengan brand kamu, 96% dari mereka akan balik lagi dan akan melakukan WoM Marketing dengan sendirinya.

Brand yang memberikan pengalaman positif saat konsumen berbelanja menerima WoM 3 kali lipat lho! Oleh karena itu, penting bagi brand untuk mengupayakan yang terbaik dalam customer journey seorang konsumen

Baca Juga: Ubah Stranger Jadi Loyal Customer dengan 4 Tahapan Marketing Funnel

Dari biaya murah sampai manfaatnya yang sustain untuk jangka panjang, apakah #HaloKawan tertarik ingin menciptakan Word of Mouth (WoM) Marketing untuk brand kamu? Bagaimana cara penerapannya ya?

Jangan salah, ternyata WoM Marketing ada hubungannya dengan branding lho! Sebuah riset pada 2013 meneliti 600 brand yang paling sering dibicarakan di Amerika Serikat. Mereka menemukan beberapa karakteristik pada brand yang berhasil menciptakan Word of Mouth. Yuk simak beberapa karakteristiknya di bawah ini!

Karakteristik Brand yang Berhasil Menciptakan Word of Mouth (WoM) Marketing

Word of Mouth (WoM) Marketing
Sumber: Freepik

1. Brand yang terdiferensiasi lebih sering jadi topik pembicaraan

Brand yang pintar menunjukkan keunikannya lebih mudah dibedakan dari lautan kompetitor, sehingga semakin mudah brand menciptakan Word of Mouth (WoM).

Kekuatan WoM yang tercipta pun berbeda pada setting offline dan online. WoM dari brand yang terdiferensiasi lebih besar pada setting online daripada di dunia nyata.

Di lingkungan online, WoM dibagikan lewat konsumen yang kurang familiar dengan satu sama lain dan tak saling mengenal. Sehingga, konsumen yang membagikan WoM secara online akan menyebutkan nama brand dengan jelas agar tidak ada kekeliruan. Menyebutkan nama brand secara eksplisit tentu menghasilkan dampak penjualan yang lebih besar untuk brand.

Sementara itu di dunia nyata, kualitas brand dapat ditunjukkan lewat berbagai pengalaman (misalnya, banyak orang memakai tas dari sebuah brand dalam periode tertentu). Sehingga penyebaran WoM tak perlu menyebutkan nama brand secara eksplisit.

2. Diasosiasikan dengan produk yang premium atau berkualitas tinggi

Karakteristik kedua dari brand yang sukses menciptakan Word of Mouth (WoM) adalah brand yang  sering diasosiasikan dengan produk premium atau berkualitas tinggi. Karakteristik ini juga berbeda tergantung setting online atau offline.

Di lingkungan online, manusia punya hasrat untuk meningkatkan diri sehingga bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki status tinggi. Oleh karena itu, konsumen lebih tertarik dengan brand yang bisa mempersepsikan diri mereka sebagai produsen produk berkualitas premium. WoM yang tercipta dari prestise brand premium lebih tinggi frekuensinya di lingkungan online.

Sementara itu di dunia nyata, produk berkualitas tinggi lebih sering mendapatkan WoM tidak peduli apakah berasal dari brand yang prestise atau tidak.

3. Pembawa suasana yang menyenangkan untuk audiens

Pembawaan yang exciting adalah personality yang penting untuk dimiliki sebuah brand. Ketika brand membawakan sesuatu yang exciting, audiens juga jadi tertarik untuk membagikannya kepada orang lain, sehingga Word of Mouth (WoM) tercipta deh!

Kamu bisa membawakan excitement lewat launching produk baru, berpartisipasi dalam event, atau membuat event sendiri yang bisa menciptakan pembicaraan di media sosial dan kehidupan nyata.

Baca Juga: Strategi Marketing di Balik Suksesnya Brand Sepatu Lokal Adorable Projects!

4. Berhasil memberikan edukasi tentang produk/brand kepada audiens

Brand yang sering dibicarakan adalah brand yang sukses memberikan edukasi tentang produk/brand mereka kepada audiens. Pasalnya, audiens cenderung lebih sering membagikan Word of Mouth (WoM) tentang sebuah brand bila mereka mengetahui informasi tentang brand.

Pada lingkungan online, konsumen lebih sering menyebarkan WoM tentang brand yang berhasil mengedukasikan tentang produk mereka secara sederhana dan mudah dipahami. Sementara itu di dunia nyata, konsumen bisa menyebarkan WoM tentang produk brand yang cara pengoperasiannya lebih kompleks.

5. Melakukan sesuatu yang mendorong respons besar dari audiens

Terakhir, karakteristik brand yang menciptakan Word of Mouth (WoM) adalah melakukan sesuatu yang mendorong respons besar dari audiens, baik memancing respons positif maupun negatif.

Malah, pengalaman negatif audiens lebih berkekuatan untuk menciptakan Word of Mouth (WoM) daripada pengalaman positif. Kepuasan yang tinggi belum tentu menghasilkan frekuensi percakapan yang tinggi. Namun kembali lagi ke brand #HaloKawan ya, apakah mau dibicarakan karena sesuatu yang positif atau negatif.

Jadi, sekarang #HaloKawan sudah paham kan betapa efektifnya Word of Mouth (WoM) Marketing? Apakah brand kamu sudah memenuhi karakteristik yang memiliki potensi untuk menciptakan Word of Mouth? Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman kamu yang membutuhkan ya!

Kalau #HaloKawan ingin selalu update dengan brand news, marketing tips, dan social media update, jangan lupa untuk ikuti terus HalokaTalks!


Penulis: Catherine Presilia, Gracia Yolanda Putri

Penyunting: Stephanie Regina, Deborah Patricia

Sumber: