Apakah kamu sering mendengar pepatah “keep your friends close, but your enemies closer,”?

Buat #HaloKawan yang berprofesi sebagai business owner, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kompetitor. Bisnis apapun pasti ada kompetitornya. Nah, bagaimana cara kita menemukan celah antar kompetitor ini jadi penting. Caranya ya, kita harus mengenal kompetitor kita baik-baik.

Kapan terakhir kali brand #HaloKawan melakukan analisis kompetitor? Biasanya brand sangat semangat melakukan analisis kompetitor saat baru didirikan untuk tahu bagaimana kompetitor saling berinteraksi.

Padahal, melakukan analisis kompetitor secara rutin bisa membantu brand kamu merencanakan langkah-langkah ke depan yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan brand.

Makanya, kali ini MinKa mau membagikan serba-serbi competitive analysis, dan apa saja yang wajib dilakukan untuk membantu pertumbuhan bisnis kamu. Simak selengkapnya, ya!

Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Competitive Analysis

Competitive analysis, atau biasanya juga disebut competitor analysis, adalah strategi proses riset untuk mengevaluasi kinerja brand kamu dengan cara membandingkannya dengan brand lain.

Lewat competitive analysis, #HaloKawan dapat mengeksplor bagaimana kompetitor mengembangkan, menjual, sampai memasarkan produk mereka. Mengevaluasi hal-hal ini harapannya dapat membuat kamu menemukan celah kesempatan strategi bisnis baru yang bisa diimplementasikan.

Berikut manfaat melakukan competitive analysis untuk brand #HaloKawan!

  • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan brand kamu. Pertahankan kekuatan/kelebihan yang sudah kamu miliki, lalu cari cara untuk meminimalkan kelemahan brand kamu lewat membandingkannya dengan brand lain.
  • Memahami kondisi pasar brand. Identifikasi kompetitor primer dan cari tahu apa pembeda brand kamu dengan mereka agar bisa mencari celah industri yang belum dikembangkan.
  • Mengevaluasi tren yang ada di industri kamu. Memahami perilaku brand kompetitor bisa membuat kamu menyimpulkan tren strategi bisnis apa yang disukai masyarakat. Nantinya, hal ini bisa diimplementasikan ke brand #HaloKawan juga.  
  • Merencanakan pengembangan strategi bisnis. Ketika kamu melakukan competitive analysis dengan tujuan tertentu, kamu bisa menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut berdasarkan kondisi kompetitor yang ada saat ini.

Baiknya, #HaloKawan perlu memetakan 10-12 kompetitor langsung dan tidak langsung, yang memiliki kemiripan pangsa pasar agar bisa memberikan gambaran jelas perbandingan brand kamu dengan brand kompetitor.

10 Elemen Competitive Analysis yang Wajib Ada!

Elemen penting competitive analysis.
Sumber: Freepik

Biar #HaloKawan bisa memetakan strategi bisnis kompetitor dengan jelas dan mudah menarik kesimpulan, ada 10 elemen wajib dalam competitive analysis menurut Colin Schacherbauer, Executive Marketing Assistant di Investor Deal Room!

1. Feature matrix

Aspek utama sebuah brand/bisnis adalah produk dan layanan yang disediakan. Coba buat matriks yang memetakan perbandingan fitur produk brand #HaloKawan dengan para kompetitor.

Dari sini, kamu bisa mengetahui pembeda dan celah fitur apa yang belum ditawarkan untuk calon customer.

Berikut contoh sebuah matriks fitur:

Feature matrix
Sumber: HubSpot

2. Market share percentage

Market share adalah pembagian kekuasaan pasar antar brand dalam sebuah industri yang sama, dengan target audiens yang mirip. Semakin besar persentase market share sebuah brand, berarti brand tersebut bisa disebut sukses.

Mengevaluasi market share bisa mengidentifikasi kompetitor utama di area bisnis #HaloKawan. Analisis ini memang memerlukan kompetitor yang sepantaran dengan brand kamu, tetapi jangan sampai tidak memperhatikan kompetitor besar juga. Dari kompetitor dengan market share yang sangat besar, kita juga bisa mempelajari rahasia sukses mereka.

Gunakan metode 80/20: analisis 80% direct competitor (brand dengan persentase market share yang mirip), dan analisis 20% kompetitor utama di industri brand kamu.

3. Pricing

Melanjutkan elemen feature matrix, #HaloKawan perlu membandingkan pricing dengan fitur yang disuguhkan kompetitor. Bila fitur produkmu lebih banyak, mungkin kamu bisa meningkatkan pricing. Namun, tim sales dan marketing perlu bersiap untuk menjelaskan alasannya kepada konsumen dengan baik.

Sebaliknya, bila #HaloKawan melihat tidak banyak kompetitor yang memberikan harga terjangkau, kamu bisa coba menurunkan harga produkmu agar menarik pembeli.

4. Marketing

Identifikasi juga cara kompetitor menyampaikan pesan kepada calon customer lewat marketing. Channel apa saja yang mereka gunakan? Apakah mereka punya website? Jenis konten seperti apa yang mereka unggah? Apakah kompetitor transparan dengan data pembelian mereka?

Langkah paling mudah untuk memulai analisis marketing kompetitor adalah dengan mengobservasi situs resmi dan akun media sosial mereka.

5. Differentiators

Pembeda jadi aspek yang sangat penting agar brand dapat bertahan dalam pasar yang sudah saturated. Coba analisis apa yang membuat produk kompetitormu jadi unik, dan bagaimana cara mereka menyampaikan keunikan tersebut kepada audiens!

Baca Juga: 5 Contoh Iklan yang Menonjolkan Unique Selling Point!

6. Strengths

Tuliskan kelebihan dan kekuatan kompetitormu. Apa yang mereka lakukan dengan baik, serta strategi yang berhasil untuk mereka. Berdasarkan objektif brand kamu, apakah #HaloKawan juga bisa mengimplementasikan cara-cara tersebut?

7. Weaknesses

Identifikasi kelemahan masing-masing kompetitormu, dan bayangkan apa yang akan kamu lakukan untuk meminimalkan kelemahan tersebut.

Misalnya, kompetitor memiliki strategi media sosial yang lemah. Bila #HaloKawan bekerja untuk brand kompetitor, kamu akan mengevaluasi content pillar di media sosial. Nah, sesuai dengan objektif brand #HaloKawan, apakah kamu sudah mengimplementasikan solusi ini untuk brand kamu sendiri?

8. Geography

#HaloKawan juga perlu mempertimbangkan lokasi aktif kompetitor menyediakan produk dan layanan mereka. Apakah mereka memiliki toko fisik, atau beroperasi secara online? Yang mana lebih efektif untuk mereka, dan apa yang bisa dipelajari untuk bisnismu?

Baca Juga: Omnichannel Marketing: Integrasi Platform untuk Pengalaman Belanja yang Lancar!

9. Culture

Tidak hanya soal produk, competitive analysis juga bisa membahas kultur perusahaan kompetitor. Mengapa? Karena kerjasama tim yang baik dapat mempercepat pertumbuhan sebuah bisnis.

Evaluasi objektif brand kompetitor, tingkat kepuasan pegawai mereka, serta budaya perusahaan. Apakah mereka melabel diri sebagai start up?

10. Customer reviews

Analisis customer review kompetitor, baik positif (bintang 5), biasa saja (bintang 3), maupun negatif (bintang 1). Berdasarkan rata-rata sentimen review, #HaloKawan bisa menyimpulkan bagaimana keseluruhan customer journey brand kompetitor, serta touch point apa saja yang jadi kekuatan/kelemahan mereka.

Kesimpulan

Lakukan competitive analysis secara berkala untuk memetakan langkah selanjutnya sesuai objektif brand kamu. 10 elemen wajib competitive analysis di antaranya: feature matrix, market share percentage, pricing, marketing, differentiators, strengths, weaknesses, geography, culture, dan customer review.

Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, dan jangan lupa bagikan ke sesamamu ya, #HaloKawan! Kalau kamu ingin update terus soal brand news, marketing tips, dan social media update, ikuti terus HalokaTalks!


Penulis: Gracia Yolanda Putri

Penyunting: Deborah Patricia

Sumber: