Pasti #HaloKawan tahu KKV dong? Toko serba ada yang super estetik dan viral karena penataan produknya yang nggak biasa.

KKV ini memang berbeda dari toko lainnya karena penataan produknya yang rapi dan bikin customer betah berlama-lama di KKV.

Ternyata, KKV pake strategi visual merchandising. Jadi kalo #HaloKawan sampai betah di KKV berlama-lama bahkan sampai kalap membeli semua barangnya, berarti teknik visual merchandising yang dilakukan toko sukses besar, tuh.

Apa itu Visual Merchandising?

Visual Merchandising adalah proses penataan produk dengan memperhatikan berbagai aspek yang bertujuan untuk menarik perhatian customer, sehingga terjadi keputusan pembelian. Singkatnya, visual merchandising adalah seni menata barang.

Tujuannya nggak hanya untuk menarik customer untuk membeli, tapi juga membangun citra atau brand image toko yang positif.

Visual Merchandising Ini salah satu strategi yang tidak bisa diabaikan oleh toko/brand retail lho, #HaloKawan.

Nah, di sini Minka akan ulas apa aja sih komponen visual merchandising dari KKV sehingga bisa menampilkan konsep toko yang estetik.

Titik Fokus

Titik fokus pada visual merchandising yaitu tampilan produk harus bisa memberikan pesan singkat atau informasi pada konsumen hanya dalam kurun waktu 3-5 detik. Display rak gondola untuk daily product seperti kecantikan dan aksesoris serta wall display untuk food beverage dan instant noodle wall adalah dua titik fokus yang paling menonjol. Dalam waktu singkat, #HaloKawan akan tahu yang ada dalam spot berisikan jajaran makanan instan yang tertata rapi tersebut.

Warna

Pemilihan warna sangat berpengaruh terhadap kesan yang ingin disampaikan untuk menarik perhatian konsumen. KKV di desain dengan interior estetik menggunakan warna kuning "ngejreng" dan sebagian berwarna pastel.

Warna tersebut memberikan kesan cerah, cantik, friendly serta cocok untuk menarik customer dari segala kalangan. Selain itu, produk yang di tata rapi di display juga disusun sesuai warna yang sama.

Tema

Suasana yang ditampilkan juga bergantung pada tema yang dikonsepkan. Tema ini juga dapat mempengaruhi citro toko di mata konsumen. Dalam hal ini, kelengkapan produk dengan estetika toko adalah ciri khas KKV.

Usahakan pemilihan warna pada toko senada dengan warna brand logo agar selaras dengan tampilan antara warna toko dengan warna brand logo. Logo KKV menggunakan typing bertuliskan KKV berwarna hitam dengan latar berwarna kuning, sangat simpel. Dengan konsep tersebut, logo akan mudah melekat di ingatan konsumen.

Props (Atribut)

Props atau atribut yang digunakan bisa berupa bentuk, warna atau karakter untuk menguatkan kesan toko dan produk.

Atribut yang digunakan KKV konsisten dengan warna kuning mulai dari keranjang, uniform pegawai hingga paperbag.

Kebersihan dan kerapian

Selain menarik, Tampilan toko dan produk juga harus rapi dan bersih. Kebersihan dan kerapian dapat membuat konsumen menjadi lebih nyaman ketika berbelanja.

Display

Pergantian tampilan perlu dilakukan secara berkala agar tampilan tidak monoton dan membosankan.  Bagi KKV, menata produk adalah hal yang krusial bagi brand atau toko.

Salah satu display paling legendaris di dalam store KKV adalah Instant Noodle Wall.  Display Instant Noodle ini berisikan mie instan berjejeran rapi dari berbagai negara berhasil mencuri perhatian dan mengundang konsumen  untuk berdayangan untuk berfoto.

Itulah pembahasan mengenai strategi visual merchandising yang diterapkan KKV. Nah, strategi ini dapat #HaloKawan gunakan untuk penataan store agar  brand yang #HaloKawan miliki dapat menarik hati konsumen. Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke temanmu yang perlu tahu soal ini ya!


Written by: Mona Lestari Utami

Source:

  1. https://www.kompasiana.com/amilaturrohma/6399d16708a8b508505b4b63/estetik-banget-ini-6-poin-strategi-visual-merchandising-dari-kkv
  2. https://www.hashmicro.com/id/blog/ketahui-visual-merchandising/
  3. https://www.idntimes.com/business/economy/andi-ir/di-balik-keberhasilan-kkv-terus-berinovasi-tak-kapok-renovasi-c1c2