#HaloKawan pernah nggak sih tertarik membeli sebuah barang atau produk gara-gara promo? Atau ikutan beli barang yang sedang tren karena banyak dibicarakan orang-orang?

Nah, hal tersebut berkaitan dengan strategi psikologi marketing, lho! Strategi untuk membawa konsumen berbondong-bondong membeli produk mereka.

"Apa tuh Psikologi Marketing?"

Psikologi Marketing

Psikologi Marketing adalah upaya memberikan pendekatan tentang motif-motif yang mempengaruhi psikis (emosi dan perasaan) terhadap suatu produk yang ditawarkan oleh pelaku bisnis.

Kalau secara singkatnya, strategi ini melakukan pendekatan dengan cara mempengaruhi psikis konsumen sehingga konsumen tertarik untuk membeli atau menggunakan produk kita.

Selanjutnya, Minka mau bahas beberapa tips psikologi marketing yang sering digunakan.

Decoy Effect

Decoy Effect, adalah salah satu marketing psikologi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan untuk menghabiskan lebih banyak produk dengan harga jual lebih tinggi sehingga profit perusahaan akan semakin meningkat.

Gerai kopi kecintaan milenial, Starbuck menggunakan strategi Decoy Effect lho untuk mempengaruhi konsumen. Dengan menyediakan tiga gelas dengan ukuran berbeda yang diberi nama Tall (kecil), Grande (medium), dan Venti (large). Pada awalnya, jika hanya disajikan dua ukuran, yakni Tall dan Venti, pasti konsumen akan memilih ukuran Tall yang harganya lebih murah. Namun, ketika muncul pilihan ketiga yang berukuran medium sebagai umpan, yakni Grande, konsumen akan merasa bimbang. Di situasi inilah konsumen mulai terjebak pada Decoy Effect, sehingga seringkali pada akhirnya memilih produk atau jasa yang lebih mahal daripada rencana awal mereka.

FOMO

FOMO, #HaloKawan pasti sering dengar istilah FOMO atau Fear of Missing Out kan? Istilah ini ditujukkan kepada orang-orang yang takut ketinggalan tren yang sedang diperbincangkan. Di dalam dunia marketing, FOMO akan memanfaatkan rasa takut tersebut guna membuat calon konsumen melakukan transaksi pembelian dengan lebih cepat.

Salah satu contoh penerapan dari strategi ini adalah Oreo. Baru-baru ini, Oreo berkolaborasi dengan girl group asal Korea Selatan, BLACKPINK dengan meluncurkan oreo varian BLACKPINK lengkap dengan photocard di dalamnya. Dengan adanya penegasan berupa ‘kolaborasi’ konsumen segera mengambil tindakan dan tidak melewatkan kesempatan tersebut untuk berbondong-bondong membeli Oreo x BLACKPINK tersebut.

Baca Juga: Oreo menjadi Biskuit K-Pop Pertama karena Berkolabotasi dengan BlackPink!

Social Proof

Strategi social proof berusaha untuk menyajikan testimoni dari para pelanggan. Ketika jumlah testimoni yang dihasilkan cenderung berada dalam sisi yang positif, tentu akan membuat calon pelanggan memberikan nilai yang lebih terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan.

Buy One Get One Free

Buy One Get One Free, #HaloKawan pasti pernah tertarik membeli sesuatu setelah melihat Buy One Get One Free?Ini adalah trik manipulasi psikologi konsumen yang umum digunakan dengan cara menaikan harga setinggi-tingginya, untuk kemudian dijadikan bundling beli 1 gratis 1, bukan diskon 50%. Karena dengan label beli 1 gratis 1, konsumen akan merasa mendapatkan diskon 100%. Dengan begitu pula perputaran barang akan semakin cepat penjual.

Charm Pricing

Charm Pricing, Ketika ingin membeli barang atau produk, #HaloKawan pasti sering melihat harga yang berakhiran angka 9. Strategi ini disebut sebagai charm pricing, yaitu melibatkan angka 9 dalam menentukan harga. Contohnya jika disajikan dua barang berbeda, misalnya barang A memiliki harga Rp100.000 dan barang B memiliki harga Rp99.999, konsumen cenderung memilih barang B yang dinilai lebih murah satu digit.  Padahal, kedua barang tersebut memiliki perbandingan harga yang sangat tipis. Jadi, jika ingin meningkatkan pembelian produk atau jasa, kita bisa memanfaatkan strategi ini dengan cara mengurangi satu digit dari harga normal.

Nah, itulah insight mengenai strategi psikologi marketing yang dapat membantu peningkatan penjualan brand.

Sebelum mencoba salah satu strategi di atas, ada baiknya untuk memahami lebih mendalam mengenai karakteristik para konsumen agar dapat diterapkan dengan baik dan menuai hasil yang maksimal. Jangan lupa untuk share tulisan ini ke temen-temen yang lain ya!

Jika #HaloKawan ingin mempelajari strategi branding lebih lanjut, Minka saranin untuk belajar lewat Haloka e-course dimana punya 4 modul yang masing-masingnya berisi video learning dan ada worksheetnya juga loh supaya #HaloKawan bisa langsung mempraktekkan teorinya! klik linknya disini


Written by: Mona Lestari Utami

Source:

  1. https://ppmschool.ac.id/psikologi-marketing/
  2. https://www.qiscus.com/id/blog/psikologi-marketing/
  3. https://www.startfriday.asia/ideas/decoy-effect-trik-psikologi-pemasaran-yang-digunakan-starbucks