Just do it.

I’m lovin’ it.

Selalu di depan.

Apakah #HaloKawan familiar dengan kata-kata di atas? Ya, benar! kumpulan frasa di atas adalah tagline brand Nike, McDonald’s dan Yamaha. Seringkali kita melihat kata-kata ini disebutkan dalam iklan produk, berulang kali sampai kita sendiri jadi ingat. Sebenarnya apa itu tagline dan apa manfaatnya bagi sebuah brand?

Tagline adalah sebuah kalimat atau frasa yang menggambarkan esensi, kepribadian, dan positioning sebuah brand, bertujuan untuk membedakan brand tersebut dari para kompetitornya.

Tagline yang dikatakan/dituliskan berulang bermanfaat untuk meningkatkan brand awareness dan recognition. Jika konsumen mendengar tagline yang kuat, mereka mudah ingat dan recall brand yang memilikinya.

Sebuah riset pada 2020 menemukan bahwa 47% dari 501 responden mengatakan bahwa tagline brand menjadi elemen yang paling penting untuk membantu konsumen mengerti nilai-nilai dan tujuan brand, bahkan lebih penting dari nama brand itu sendiri (13%).  

Tagline yang berhasil merepresentasikan tujuan brand yang sejalan dengan nilai-nilai audiens berpotensi menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen loyal.

Campaign Tagline Nike ‘Just Do It’
Sumber: https://www.vecteezy.com/vector-art/18911448-nike-logo-just-do-it-clothes-design-icon

Studi kasus nyatanya adalah dari brand sepatu Nike. Campaign tagline ‘Just Do It’ oleh Nike yang dimulai pada 1987 meningkatkan total penjualan hingga US$ 800 juta pada 1988. Sedekade kemudian, total penjualan Nike berkembang sampai US$ 9.2 miliar. Ini membuktikan bahwa penggunaan tagline secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan brand kamu!

Perbedaan Tagline dan Slogan

Istilah ‘tagline’ sering dipakai bergantian dengan ‘slogan’. Meskipun sama-sama frasa atau kalimat yang sering diulang di akhir iklan, keduanya memiliki definisi dan tujuan yang berbeda, lho!

Tagline adalah kalimat pendek yang menggambarkan identitas unique value proposition dari brand, sedangkan slogan mendeskripsikan produk dan layanan dari brand.

Slogan produk dipakai dalam aktivitas marketing daripada branding untuk membantu audiens mengingat sebuah produk dari brand. Sementara itu, tagline dipakai dalam aktivitas brand positioning untuk menanamkan pembeda dengan kompetitor dalam benak audiens.

Contohnya seperti ini:

  • Tagline Apple; “Think Different”
  • Slogan AirPods: “Wireless, Effortless, Magical.”
  • Slogan iPad: “Like a Computer. Unlike any computer.”

Rahasia Tagline yang Mudah Diingat

Selama ini tagline yang mudah diingat identik dengan kata-kata yang pendek dan berima. Tapi, sebuah pada 2014 menemukan ada 3 karakteristik yang membuat tagline mudah diingat, yaitu:

  • Kejelasan pesan;
  • Permainan kata yang kreatif; dan
  • Menonjolkan manfaat sebuah brand.

Karena menjadi representasi brand yang harus mudah diingat dan jelas, tentu pembuatan tagline adalah proses yang panjang. Kalau #HaloKawan berminat membuat tagline, kali ini MinKa merangkum beberapa langkah untuk memulai pembuatan tagline yang menarik dan memorable, simak selengkapnya di bawah ini!

5 Cara Mudah Membuat Tagline

1. Ceritakan Tentang Brand Kamu Dalam 1-2 Kalimat

Sebelum membuat tagline dengan kalimat dan kata-kata yang pendek, tuangkanlah identitas dan tujuan brand kamu dalam sebuah paragraf. Setelah membuat sebuah paragraf, coba pendekkan lagi sampai menjadi 1-2 kalimat yang benar-benar menggambarkan tujuan brand kamu agar bisa dikembangkan jadi tagline.

2. Lakukan Brainstorming dengan Tim

Jangan terlalu cepat mengambil keputusan dalam membuat tagline. Undang sesama tim brand kamu dan coba untuk melakukan brainstorming. Tuliskan semua kata-kata yang muncul setelah mendengarkan 1-2 kalimat tentang inti identitas brand yang sudah dibuat sebelumnya.

3. Buat Padanan Kata yang Menggambarkan Tujuan Brand

Bagian ini jadi menarik karena tim kamu sudah mulai menggabungkan kata-kata pendek yang jadi inti tujuan brand untuk menjadi tagline. Banyak brand yang mengandalkan kata-kata pendek agar mudah diingat.

Tapi tidak hanya harus pendek, padanan kata yang kamu buat ini harus disukai audiens, persuasif, dan kalau bisa memuat penggambaran dengan emosi di dalamnya.

Misalnya seperti brand jam tangan mewah Patek Philippe dengan slogannya yang panjang “You never actually own a Patek Philippe. You merely look after it for the next generation”. Slogan panjang ini mengingatkan konsumennya kalau jam Patek Philippe adalah barang berharga yang harus diwariskan.

4. Buat Beberapa Pilihan Calon Tagline

Setelah brainstorming dan coba-coba memadankan kata, tuliskan semua kemungkinan tagline final yang ada. Cek satu persatu tagline tersebut, apakah brand lain ada yang memakainya atau tidak. Jangan sampai tagline yang kita ingin gunakan ternyata sudah dipakai oleh brand lain sebelumnya.

5. Tanya Pendapat Teman-Teman Kamu

Karena tagline harus disukai, kamu perlu tanya pendapat orang dari luar brand tentang tagline kamu. Apakah jika mendengar tagline tersebut, mereka bisa membayangkan identitas dan tujuan brand kamu atau tidak. Bila belum bisa, maka kemungkinan ada padanan kata yang perlu diganti.

Baca Juga: 6 Langkah ‘Anjir Cosmetics’ Curi Perhatian Konsumen Lewat Nama Brand

Nah, sekarang #HaloKawan sudah tahu beberapa langkah mudah untuk membuat tagline yang merepresentasikan brand dan memorable. Sebagai pemilik brand, membuat tagline bisa menjadi salah satu langkah yang tepat untuk memperkuat identitas brand.Tagline brand yang proses pembuatannya sudah matang diharapkan bisa membantu brand untuk jadi top of mind. Kalau brand #HaloKawan sudah ada tagline belum?

Terakhir, jangan lupa untuk share tulisan ini ke temen-temen yang lain ya! Kalau kamu mau update terus soal brand news, marketing tips, dan social media update, jangan lupa untuk ikuti terus HalokaTalks!


Penulis: Indra Kurniawan

Penyunting: Stephanie Regina, Deborah Patricia, Gracia Yolanda Putri

Sumber: